Selasa, 10 Februari 2009

NEWS


TEL AVIV - Israel dilaporkan akan segera membebaskan 1.000 tawanan Palestina untuk ditukarkan dengan seorang prajuritnya yang ditangkap pada 2006 lalu, Gilad Shalit.

Seperti diberitakan Press TV, Selasa (10/2/2009) yang mengutip laporan Jerusalem Post, rencana itu akan direalisasikan sebelum pemerintahan Israel yang baru terbentuk.

Dua hari sebelum pemilihan umum Israel, pejabat pemerintahan memberikan syarat baru bagi Hamas, yaitu pembebasan Shalit dan ditukar dengan 1.000 tahanan Palestina. Salah satu yang disebut-sebut akan bebas adalah pemimpin Fatah Marwan Barghouti.

Jerusalem Post, edisi Minggu (8/2) mengabarkan, Perdana Menteri Ehud Olmert dan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni telah mencapai kesepakatan untuk membebaskan lebih banyak tahanan sebelum pemerintahan baru Israel terbentuk.

Israel dilaporkan setuju membebaskan 350 dari 372 nama-nama tahanan yang diajukan Hamas. Salah satunya adalah Borghouti yang sudah mendekam di penjara Israel sejak 2002 lalu.

Rencana ini semakin diperkuat dengan pernyataan Menteri Pertahanan Ehud Barak bahwa Israel semakin dekat mencapai kesepakatan dengan Hamas soal pembebasan Shalit.

"Usaha keras terus dilakukan, malam dan siang hari untuk membawa pulang Shalit dalam kondisi selamat," kata Barak. Saat ini sekira 12.000 warga Palestina ditahan Israel di daerah yang tidak diketahui.

Selain pembebasan tahanan, Israel nampaknya juga menyetujui membuka perbatasan yang sudah diblokade selama 19 bulan serta melakukan gencatan senjata permanen.
(ton)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar